Kamis, 09 Januari 2014

ISOLASI IDENTIFIKASI PERBANYAKAN DAN PEMELIHARAAN

Tugas Makalah


MIKROBIOLOGI DASAR
ISOLASI IDENTIFIKASI PERBANYAKAN DAN PEMELIHARAAN
                                                                                                      
 



F





Disusun oleh :
ZULKARNAIN
A 221 10 027


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2012
KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur penuils panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari akan kemampuan dan kesanggupan penulis yang terbatas sehingga dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kekeliruan yang tentunya mengurangi makna kesempurnaan yang sesungguhnya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah-makalah berikutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca dan tentunya penulis sendiri.

                                                Palu,    Maret 2012


                                                                                                               Penulis



DAFTAR ISI

                                                                                                                      HALAMAN
SAMPUL                                                                                                                i
KATA PENGANTAR                                                                                            ii
DAFTAR ISI                                                                                                          iii
BAB I       PENDAHULUAN
                 1.1 Latar Belakang….…………………………………………             1
                 1.2 Tujuan……………………………………………………..             2
BAB II    PEMBAHASAN
                  2.1 Isolasi ….............            3
                  2.2 Identifikasi ……………………….……...........................              5
                  2.3 Perbanyakan.......................................................................              5
                  2.4 Pemeliharaan......................................................................              6
BAB III    PENUTUP
                  5.1 Kesimpulan………………………………………….......              8
                  5.2 Saran …………………………………………………….              8
DAFTAR PUSATAKA
LAMPIRAN



 BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
            Indonesia yang terletak di daerah tropik merupakan sumber biodiversitas yang luas, termasuk mikrobanya, baik yang merugikan maupun yang berguna bagi pertanian. Mikroba tersebut, di samping beragam jenisnya juga sangat mudah mengalami perubahan sifat sehingga menjadi strain baru yang berbeda dengan aslinya. Hal ini menambah cepat tumbuh dan berkembangnya biodiversitas tersebut.
            Dalam melaksanakan kegiatan ilmiahnya, para pakar mikrobiologi dan pakar ilmu yang terkait seperti pakar fitopatologi dan entomologi perlu mempunyai koleksi plasma nutfah mikroba, baik untuk digunakan sehari-hari, untuk jangka menengah, maupun jangka panjang. Oleh karena itu, perlu melakukan koleksi, menyimpan, dan memelihara mikroba dengan baik. Para ilmuwan tersebut perlu memiliki metode pembuatan dan penyimpanan koleksi (preservasi) yang sesuai untuk menjaga agar biakan mikroba tetap hidup, ciri-cir genetiknya tetap stabil dan tidak berubah, serta hemat biaya dan tenaga. Metode yang dipilih sangat tergantung pada sifat mikroba dan tujuan preservasi.
            Sifat mikroba tercermin dalam (1) ciri-ciri morfologi mikroba yang beragam (virus, bakteri, jamur, nematoda, algae, khamir,dan protozoa), (2) ciri-ciri fisiologi dan biokimia mikroba, dan (3) kemampuan mikroba bertahan hidup baik dalam lingkungan alaminya maupun lingkungan buatan. Tujuan koleksi dan preservasimeliputi tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Preservasi jangka pendek dilakukan untuk keperluan rutin penelitian yang disesuaikan dengan kegiatan program atau proyek tertentu. Preservasi jangka panjangdilakukan dalam kaitannya dengankoleksi dan konservasi plasmanutfah mikroba, sehingga apabila suatu saat diperlukan, dapat diperoleh kembali atau dalam keadaan tersedia.
            Dalam kaitannya dengan pemanfaatan koleksi mikroba, tujuan koleksi dan preservasi mikroba dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu untuk keperluan (1) pribadi atau lembaga non-komersial dan (2) lembaga dan swasta komersial.
1.2    Tujuan
            Adapun tujuan dari pembuatan makalah inia dalah untuk mengetahui teknik isolasi, identifikasi, perbanyakan dan pemeliharaan mikroorganisme.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Isolasi
            Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Proses pemisahan atau pemurnian dari mikroorganisme lain perlu dilakukan karena semua pekerjaan mikrobiologis, misalnya telaah dan identifikasi mikroorganisme, memerlukan suatu populasi yang hanya terdiri dari satu macam mikroorganisme saja. Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat sel-sel mikroba akan membentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya.
            Jika sel-sel tersebut tertangkap oleh media padat pada beberapa tempat yang terpisah,  maka setiap sel atau kumpulan sel yang hidup akan berkembang menjadi suatu koloni yang  terpisah.
            Bila digunakan media cair, sel-sel mikroba sulit dipisahkan secara individu karena terlalu kecil dan tidak tetap tinggal di tempatnya. Akan tetapi bila sel-sel itu dipisahkan dengan cara pengenceran, kemudian ditumbuhkan dalam media padat dan dibiarkan membentuk koloni, maka sel-sel tersebut selanjutnya dapat diisolasi dalam tabung-tabung reaksi atau cawan petri-cawan petri yang terpisah.
            Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam mengisolasi mikroorganisme adalah:
1. Sifat dan jenis mikroorganisme
2. Habitat mikroorganisme
3. Medium pertumbuhan
4. Cara menginokulasi dan inkubasi
5. Cara mengidentifikasi
6. Cara pemeliharaannya
Terdapat berbagai cara mengisolasi mikroba, yaitu:
1) Isolasi pada agar cawan
            Prinsip pada metode isolasi pada agar cawan adalah mengencerkan mikroorganisme sehingga diperoleh individu spesies yang dapat dipisahkan dari organisme lainnya. Setiap koloni yang terpisah yang tampak pada cawan tersebut setelah inkubasi berasal dari satu sel tunggal. Terdapat beberapa cara dalam metode isolasi pada agar cawan, yaitu: Metode gores kuadran, dan metode agar cawan tuang. Metode gores kuadran; Bila metode ini dilakukan dengan baik akan menghasilkan terisolasinya mikroorganisme, dimana setiap koloni berasal dari satu sel.
Metode agar tuang; Berbeda dengan metode gores kuadran, cawan tuang menggunakan medium agar yang dicairkan dan didinginkan (500C), yang kemudian dicawankan. Pengenceran tetap perlu dilakukan sehingga pada cawan yang terakhir mengandung koloni-koloni yang terpisah di atas permukaan atau di dalam cawan.
2) Isolasi pada medium cair
            Metode isolasi pada medium cair dilakukan bila mikroorganisme tidak dapat tumbuh pada agar cawan (medium padat), tetapi hanya dapat tumbuh pada kultur cair. Metode ini juga perlu dilakukan pengenceran dengan beberapa serial pengenceran. Semakin tinggi pengenceran peluang untuk mendapatkan satu sel semakin besar.
3) Isolasi sel tunggal
            Metode isolasi sel tunggal dilakukan untuk mengisolasi sel mikroorganisme berukuran besar yang tidak dapat diisolasi dengan metode agar cawan/medium cair. Sel mikroorganisme dilihat dengan menggunakan perbesaran sekitar 100 kali. Kemudian sel tersebut dipisahkan dengan menggunakan pipet kapiler yang sangat halus ataupun micromanipulator, yang dilakukan secara aseptis.



2.2  Identifikasi
            Penggunaan yang ditetapkan untuk klasifikasi dan nomenklatur merupakan kegiatan mengidentifikasi mikroorganisme dengan membanding-bnadingakan ciri-ciri yang ada pada satuan yang belum diketahui dengan satuan-satuan yang sudah dikenal. Idintifikasi mikroorganisme yang baru diisolasi memerlukan pencairan, deskripsi, dan pembandingan yang cukup, dengan deskripsi yang telah dipublikasikan untuk jasad-jasad renik lain yang serupa.
Kultur murni dari biakan bakteri yang diperoleh dari umbi diamati berdasarkan karakteristik morfologi yang berdasarkan pada penampakan bentuk dan warna koloni pada media NA dan TTC. Identifikasi dilakukan berdasarkan buku identifikasi. Identifikasi secara fisiologi meliputi reaksi gram, fluorescent pada king’s B, oxidase kovac’s dan uji katalase. Identifikasi secara mikroskopis dilakukan melalui pengamatan pada hifa, bentuk spora (konidia), badan buah dll, dengan melihat bentuk dan warna.
2.3  Perbanyakan
            Menurut Misfit Putrina dan Fardedi dalam penelitiannya menyebutkan bahwa air rendaman kedelai yang merupakan limbah tahu dan air kelapa dapat dijadikan sebagai media perbanyakan bakteri Bacillus thuringiensis yang merupakan bakteri entomopatogen Spodoptera litura karena media tersebut dinilai lebih murah dan mudah untuk didapatkan daripada Nutrien Broth yang mahal meskipun dalam perkembangannya Bt lebih cepat tumbuh di Nutrien Broth.
            Menurut Thiery dan Fachron (1997) kualitas nutrien pada media sangat mempengaruhi terhadap pertumbuhan, tingkat sporulasi dan produksi senyawa toksin dari Bacillus thuringiensis. Perbanyakan bakteri skala industri biasanya menggunakan teknik fermentasi dengan suatu alat yang disebut fermentor yang kemudian menghasilkan bakteri yang siap dikemas dan dipasarkan.
            Selanjutnya Sjamsuripura et al. (1984), menyatakan bahwa Bt membutuhkan air, karbon, energi, nitrogen, elemen mineral dan faktor pertumbhan (suhu, pH, aerasi). Karbon adalah sumber utama dalam sintesa untuk menghasilkan sel baru dan karbohidrat merupakan sumber karbon yang mungkin dan paling ekonomis. Nitrogen yang dibutuhkan biasanya diperoleh dari garam-garam amonium, tetapi Bt membutuhkan pula Nitrogen organik yang harus diberikan dalam bentuk asam amino tunggal atau mterial kompleks meliputi asam nukleat dan vitamin.
            Kebutuhan asam amino sangat bervariasi antara satu galur dengan galur lainnya, oleh karena itu bila pola kebutuhan asam amino suatu galur belum diketahui secara pasti sebaiknya sumber nitrogen diberikan dalam bentuk dimana semua jenis asam amino terdapat di dalamnya. Bentuk yang murah dari nitrogen organik adalah material kaya protein dari binatang dan tumbuhan, seperti tepung kedelai, sari rendaman jagung, ekstrak ragi dan sebagainya. Untuk menjamin sporulasi yang sempurna Bt membutuhkan perimbangan yang serasi antara sumber karbon dan nitrogen.
2.4  Pemeliharaan
Salah satu cara dalam penyimpanan dan pemeliharaan mikroba adalah dengan cara peremajaan berkala. Peremajaan yakni dengan cara memindahkan atau memperbaharui biakan mikroorganisme dari biakan lama ke media tumbuh yang baru secara berkala. Pertumbuhan suatu mikroba dapat ditinjau dari 2 segi :
-    Pertumbuhan dari segi sel sebagi indifidu
-    Pertumbuhan dari segi kelompok sebagai suatu populasi
Pertumbuhan populasi diartikan sebagai adanya penambahan volume serta bagian-bagian lainnya yang diartikan juga penambahan kuantitas atau kandungan didalam selnya. Sedangkan pertumbuhan populasi merupakan akibat dari adanya pertumbuhan individu, misalkan dari satu sel menjadi dua, dari dua menjadi empat, dan seterusnya hingga jumlahnya mencapai tujuan. Tetapi pada mikroba pertumbuhan individu (sel) dapat berubah menjadi pertumbuhan populasi sehingga batas antara pertumbuhan sel sebagai individu dan satu kesatuan populasi yang kemudian terjadi kadang-kadang karena terlalu cepat perubahannya sehingga sulit untuk diamati.
Adapun temperatur merupakan salah satu faktor untuk mempengaruhi mikroba batas temperatur bagi kehidupan mokroba terletak antara 0 - 900 C. Batas temperatur bagi miokroba dibagi 3, yaitu:
-    Minimum
-    Optimum
-    Maksimum


BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
            Adapun kesimpualan yang dapat ditarik dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1)      Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan menumbuhkannya dalam suatu medium buatan.
2)      Isolasi bertujuan untuk memisahkan suatu jenis mikroorganisme dengan jenis lainnya.
3)      Identifikasi mikroorganisme merupakan kegiatan  membanding-badingakan ciri-ciri yang ada pada satuan yang belum diketahui dengan satuan-satuan yang sudah dikenal.
4)      Perbanyakan dan pemeliharaan mikroorgainisme bertujuan untuk mengembangbiakan mikroorganisme tersebut sehingga pada saatnya nanti dapat di ambil manfaatnya.
3.2  Saran
            Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah agar pembaca dapat mengambil segala manfaat dari makalah ini dan digunakan sebaik-baiknya demi kepentingan pendidikan.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim1.http://hermanibrahim.blogspot.com/2010/11/teknik-penyimpanan-dan-pemeliharaan.html
Pelczar, Michael dkk. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar